Mukisi bertugas dalam mendampingi persiapan rumah sakit untuk dilakukan asesmen oleh tim Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
Sharianews.com, Jakarta ~ Indonesia mencanangkan diri untuk jadi tujuan wisata halal medis dunia di masa datang. Geliat rumah sakit syariah menjadi salah satu modal yang dimiliki Indonesia.
Dikatakan oleh dr. Burhanuddin Hamid Darmadji, MARS, Sekretaris Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (Mukisi) optimistis menjadikan Indonesia tujuan wisata halal medis.
"Wisata halal medis sangat berpotensi di Indonesia. Namun, tantangannya adalah membangun kolaborasi dari berbagai lintas profesi," ujar Burhanuddin seperti dilansir dari laman mukisi, Kamis (21/2).
Potensi ini diperkuat dengan kerjasama Mukisi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam melahirkan sertifikasi RS syariah di Indonesia.
Diakui oleh dokter Burhan, sertifikasi ini adalah yang pertama di seluruh dunia dan diakui secara internasional.
Mukisi bertugas dalam mendampingi persiapan rumah sakit untuk dilakukan asesmen oleh tim Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
“Rumah sakit yang tersertifikasi berasal dari RS swasta, RS BUMN, dan RSUD Pemerintah,” jelas dr Burhan.
Sekretaris Mukisi tersebut sangat optimistis Indonesia siap menjadi destinasi halal medis. Yang perlu dipastikan adalah integrasi platform wisata halal dengan pihak-pihak terkait.
“Ke depannya, untuk membangun jaringan yang lebih solid maka perlu diperjelas agar tarif kompetitif. Sementara pajak alat kesehatan di Indonesia dinilai barang mewah, Di Malaysia, pajak kesehatannya zero,” papar Burhan.
Sementara itu, ia mencontohkan soal infrastruktur transportasi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia belum terintegrasi. Dokter Burhan juga mengakui bahwa Mukisi belum memiliki dan menyusun data potensi wisata halal medis Indonesia. Namun, untuk pelayanan medisnya, rata-rata sudah terstandardisasi. (*)