Sharianews.com, Jakarta ~ Majelis Ulama Indonesia kembali merekomendasikan dua program televisi selama Ramadan ini untuk dihentikan.

Sebagaimana diketahui, setiap Ramadan program televisi banyak menghadirkan acara-acara khusus yang biasanya diberi tajuk ngabuburit ataupun sahur. Tujuannya tentu saja untuk menemani pemirsa yang sedang menunggu waktu berbuka puasa dan juga hiburan di kala santap sahur.

Namun, banyaknya program membuat MUI harus melakukan pemantauan ekstra. MUI tahun ini merekomendasikan dua program yang mengandung konten kurang baik untuk tayangan Ramadan. Dua program tersebut adalah ‘Sahurnya Pesbukers’ dan ‘Pesbukers Ramadan’ yang tayang di ANTV.

"Karena kontennya yang buruk, apalagi untuk bulan Ramadan. Tahun ini tetap tayang dan tanpa perubahan isi secara signifikan," kata Ketua MUI Bidang Indormasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, Rabu (29/5).

Ramadan tahun lalu MUI sempat menyoroti lima program, termasuk dua program Pesbukers. Tiga di antaranya adalah Rumah Uya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV) dan Ngabuburit Happy (Trans TV). Ketiga acara tersebut tahun 2019 ini sudah tidak tayang lagi.

"Tapi Sahurnya Pesbukers dan Pesbukers Ramadan masih tayang Ramadan 2019 ini dan tetap dengan gaya konten yang tidak patut," kata dia.

Sejak tahun 2012, MUI telah memantau seluruh program Ramadan yang berasal dari program reguler yang hanya ditambahkan kata seperti 'sahurnya' dan 'Ramadan'.

Dalam catatan tim pemantau MUI, tiap tahun acara Pesbukers Ramadan mendapat kritik dari MUI dan berkali-kali memperoleh sanksi dan teguran dari KPI. Namun, hingga tahun ini, tidak memperlihatkan perubahan berarti. (*)