Usulan ini disampaikan Din dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII di Bangka Belitung, yang berlangsung selama 26-29 Februari 2020.
Sharianews.com, Jakarta ~ Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengusulkan pembentukan bank umat Islam. Din memberikan alasan bahwa potensi dana umat Islam yang bisa dikelola sangatlah besar.
Hal itu disampaikan Din dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII di Bangka Belitung, yang berlangsung selama 26-29 Februari 2020. KUII sendiri bisa menjadi ajang umat Islam dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis untuk Indonesia.
Usulan tersebut dilatarbelakangi lantaran dirinya melihat beragam masalah umat yang dihadapi, khususnya dalam bidang ekonomi. Saat ini, hanya segelintir orang yang jumlahnya atau hanya satu persen dari total penduduk Indonesia yang menguasai ekonomi. Mereka memiliki afiliasi etnik dan agama lain, sementara umat Islam yang mayoritas di Indonesia, berada di bawah garis kemiskinan.
Laman resmi MUI menerangkan, menurut Din, kondisi ini tidak baik bagi Indonesia. Kondisi tersebut akan memunculkan ketidakseimbangan nasional. Karenanya, sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini, umat Islam harus membenahi diri dalam bidang ekonomi. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga berpendapat banyak umat Islam yang tidak memiliki akses ke dunia perbankan.
“Saya berpendapat dalam bidang ekonomi harus segera diatasi kesenjangan ekonomi yang menimpa Indonesia. Sudah waktunya ada bank yang secara khusus dikelola umat Islam untuk kepentingan ekonomi umat Islam, karena saya tahu persis permasalahan umat Islam dalam bidang ekonomi tidak punya akses ke dunia perbankan,” tutur Din.
Meski begitu, Din bersyukur adanya bank-bank syariah yang sedikit membantu umat Islam saat ini. Namun, kekuatan dana umat yang besar baik dari zakat, infak, dan sedekah termasuk dana haji serta umrah, perlu dihimpun dan dikelola secara profesional. (*)