Sharianews.com, Saudi ~ Wabah virus corona jenis baru, SARS-CoV2, belum mereda. Bahkan, di sejumlah negara, mengalami lonjakan kasus yang signifikan. Berdasarkan laporan Johns Hopkins University, Per Kamis (19/3) total ada sebanyak 214.894 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Antisipasi di sejumlah negara atas wabah ini pun dilakukan. Di Arab Saudi, Komisi Ulama di Kerajaan Arab Saudi (KAS) memerintahkan untuk tidak salat di dalam masjid terlebih dahulu, sebagai rangkaian pencegahan penyebaran virus corona. Namun, larangan itu dikecualikan di dua tempat, yakni di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Seperti dilansir AFP, keputusan yang dikeluarkan Selasa (17/3) itu, menerangkan masjid akan ditutup bagi jemaah yang akan melaksanakan salat fardu lima waktu dan salat Jumat. Saudi Press Agency melaporkan, keputusan itu diambil setelah pertemuan luar biasa komisi ulama yang berlangsung di ibu kota negara tersebut, Riyadh.

Baca juga: Fatwa MUI: Penyelenggaran Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19

Selain itu, komisi ulama pun meminta seluruh muazin di negeri setelah melantunkan azan agar menyampaikan kepada Jemaah untuk melaksanakan salat di rumah masing-masing. Komisi ulama itu menyatakan hal tersebut diputuskan merujuk apa yang terjadi pada zaman Rasulullah Muhammad Saw.

Mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis rasul dalam menghadapi penyebaran epidemi, komisi ulama juga meminta tak ada pertemuan ibadah seperti pengajjian di masjid-masjid di negeri tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Keputusan komisi ulama itu sendiri diambil setelah melihat perkembangan pandemi corona di dunia, juga masukan dari laporan otoritas kesehatan di Kerajan Arab Saudi tersebut.

Baca juga: Imbas Corona, Teks Lafaz Azan Diubah, Bolehkah ?

Untuk mencegah penyebaran pandemi corona, Arab Saudi sendiri telah menutup sejumlah pusat keramaian seperti mal dan restoran. Selain itu, Arab Saudi juga membatalkan perjalanan umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. (*)