Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat sangat mempengaruhi operasional dunia keuangan, termasuk pengelolaan zakat.
Sharianews.com, Jakarta. Penghimpunan zakat yang selama ini dilakukan secara konvensional mulai bergeser kearah digital dan semakin diminati oleh masyarakat. Peningkatan penghimpunan zakat yang berasal dari platform digital pada tahun 2017 mencapai 12 persen dari total keseluruhan penerimaan zakat. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan diperkirakan akan terus meningkat.
Menurut Ketua Baznas, Prof. Bambang Sudibyo, penggunaan keuangan digital dalam pengelolaan zakat dapat membantu kegiatan operasional lembaga zakat menjadi lebih efisien, karena adanya pengurangan biaya transaksi.
“Selain itu, penggunaan teknologi digital juga dapat meningkatkan transparansi lembaga zakat,”ujarnya saat menjadi keynote speaker pada acara, The 2nd International Conference of Zakat 2018, yang mengusung tema, Zakat and the Development of Digital Finance di Yogyakarta, Kamis (15/11/2018).
Acara tersebut terselenggara atas kerjasama antara Pusat Kajian Strategis Baznas (Puskas Baznas) dan Pusat Kajian Ekonomika dan Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (PKEBS FEB UGM).
Pada acara yang berlangsung selama dua hari (15-16/11/18), di Auditorium Learning Center FEB UGM tersebut, Ketua Baznas, Bambang Sudibyo berharap gelaran acara semisal ini dapat mendorong perkembangan zakat di Indonesia, khususnya dan perkembangan zakat di dunia dalam era digital ini.
Apalagi di gelaran acara tersebut juga menghadirkan berbagai narasumber yang terdiri dari peneliti, praktisi, otoritas zakat, maupun stakeholder zakat lainnya.
Baznas adopsi tiga platform digigal
Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Strategis Baznas (Puskas Baznas), Dr.Irfan Syauqi Beik, menambahkan bahwa saat ini, baik itu Lembaga Amil Zakat (Laz) dan Baznas sudah mengembangkan teknologi operasionalnya dalam rangka mempermudah masyarakat untuk menunaikan zakat.
Sebagai contoh, Baznas telah mengembangkan tiga jenis teknologi informasi untuk mendukung operasionalnya, yaitu pertama, internal platform yang dikembangkan oleh internal BAZNAS seperti aplikasi muzakki corner.
Kedua, eksternal platform yaitu mitra yang bekerjasama dengan Baznas seperti melalui platform crowdfunding kitabisa.com. Ketiga, sosial media platform seperti, Oy Indonesia.
Selain itu, saat ini Baznas juga telah mengembangkan artificial intelligence yang dinamakan 'Zaki' yang dapat diakses melalui aplikasi line.” Adapun inovasi lainnya yang telah dibuat oleh Baznas yaitu, voice-command zakat service yang disebut 'Lena' dan dapat diunduh di playstore,”jelas Irfan Syauqi Beik. (*)